Selasa, 19 April 2016

PENGEMBANGAN DAYA PIKIR DAN DAYA CIPTA



Nama                   : DEVI SUPARYETI
NPM                    : 1501030010
Prodi                    : PGRA
Semester              : 2 (DUA)


PENGEMBANGAN DAYA PIKIR DAN DAYA CIPTA

Anak usia dini sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat, baik itu fisik, bahasa, daya pikir maupun daya cipta. Daya pikir disebut juga kemampuan seorang anak untuk berfikir dan mengamati, melihat hubungan – hubungan, kegiatan yang mengakibatkan seorang anak memperoleh pengetahuan baru yang banyak didukung oleh kemampuannya bertanya. Daya pikir disebut juga kemampuan kognitif. Secara etimologi, daya pikir terdiri dari 2 (dua) kata yaitu daya yang berarti kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dan pikir yaitu untuk menggunakan akal untuk mempertimbangkan. Yang dimaksud dengan daya pikir adalah suatu kemampuan dari seorang anak dalam proses berfikir yang di peroleh dari lingkungan atau alam sekitarnya. Untuk memperoleh pengetahuan yang baru atau terhadap situasi yang belum dikenalnya dan sekaligus mencari pemecahan masalah yang dihadapinya. Berk (1991:207) menerangkan bahwa kemampuan kognitif menunjukkan kepada proses dan produk dari dalam akal, pikiran manusia yang membawanya untuk tahu. Dalam hal ini termasuk semua kegiatan mental manusia yang meliputi : mengingat, menghubungkan, menggolongkan, memberikan symbol, mengkhayal, memecahkan masalah, mencipta, dan membayangkan kejadian dan mimpi. Tujuan pengembangan daya pikir adalah agar anak mampu menghubungkan pengetahuan baru yang diperolehnya.
Sedangkan daya cipta adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru yang menjangkau – jangkauan luas yang berkaitan dengan kemampuan kognitif, efektif, dan kemampuan psikomotor. Daya cipta disebut juga kreativitas. Tujuan pengembangan daya cipta adalah mengembangkan imajinasi dan kreatifitas anak, memberi kesempatan pada anak untuk menciptakan sesuatu sesuai dengan kreatifitasnya, dan anak dapat menghargai hasil karyanya, untuk membuat anak kretif, yaitu lancar. Fleksibel, orsinil, dalam bertutur kata, serta berolah tangan dan berolah tubuh sebagai latihan motorik halus dan motorik kasar. Oleh karena itu daya cipta harus ada dalam pengembangan bahasa, seni dan daya pikir. Agar daya cipta dan daya pikir anak dapat berkembang dengan maksimal maka orang tua maupun guru harus memberikan bimbingan pada anak dengan baik.
Ruang lingkup daya pikir anak dalam kegiatan pembelajaran di TK dan yang setara lainnya terdiri dari :
a.       Lingkup yang berkenaan dengan matematika
b.      Lingkup yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan

Contoh Daya Pikir :
Dalam area metematika ibu guru memberi tugas kepada anak untuk menghitung hewan yang ada pada gambar. Ini merupakan salah satu pengembangan daya pikir, karena kemampuan yang diharapkan dicapai adalah membilang (mengenai konsep bilangan) dengan benda – benda atau gambar hewan.
Sedangkan ruang lingkup daya cipta anak terinteraksi pada semua isi program kegiatan pembelajaran yang ada di program TK, seperti pada pembelajaran kemampuan berbahasa, keterampilan, jasmani dan lainnya.
            Contoh Daya Cipta :
Dalam area seni, ibu guru memberi tugas untuk mewarnai gambar bendera negara indonesia. Karena kemampuan yang diharapkan dicapai adalah anak mampu mewarnai bentuk gambar sederhana. Disini anak bebas berkreasi sesuai keinginannya, contohnya : ada anak yang mewarnai gambar bendera dengan warna merah putih, dan  ada anak yang mewarnai sesuka hatinya, contoh: hitam hijau.
Ketika anak sedang bermainpun itu merupakan daya cipta karena anak bisa berolah tubuh sebagai latihan motorik kasar.
            Prinsip – prinsip mengembangkan daya pikir anak dalam kegiatan pembelajaran di TK yang perlu diperhatikan antara lain :
a.       Masa peka anak
b.      Kegiatan dilaksanakan secara bertahap
c.       Kegiatan harus mengacu pada tujuan yang hendak dicapai
d.      Memberi kesempatan pada anak untuk mengekspresikan pengetahuan dan pengalamannya
e.       Penggunaan berbagai macam metode pembelajaran
f.       Memanfaatkan lingkungan sekitar anak sebagai sarana dan sumber belajar
g.      Kegiatan yang diberikan pada anak, hendaknya merupakan pengetahuan yang objektif dan sesuai dengan kenyataan.
Prinsip – prinsip mengembangkan daya cipta anak dalam pembelajaran di TK yang perlu diperhatikan antara lain :
a.       Bantulah anak menyadari dan menghargai kemampuan dirinya dalam menciptakan ide – idenya
b.      Biarkan anak belajar membuat perencanaan atau membuat keputusan sendiri dari kegiatannya
c.       Rangsanglah anak agar lebih peka terhadap lingkungan untuk merangsang minat bertanya atau bereksperimen
d.      Doronglah agar anak menghargai pengalaman atau pengetahuan yang baru
e.       Pupuklah kepercayaan dirinya
f.       Dalam memberikan saran jangan sampai menghilangkan kreatifitas anak
g.      Hargailah anak untuk usaha – usaha yang kreatif

Tujuan dan Fungsi Pengembangan Daya Pikir dan Daya Cipta
Daya Pikir
Daya Pikir perlu dikembangkan sedini mungkin karena apa yang diperoleh pada suatu periode akan sangat membantu pengembangan daya pikir pada periode selanjutnya. Departemen pendidikan dan kebudayaan (1997) telah menetapkan tujuan dan fungsi pengembangan daya pikir di TK yaitu :
Tujuan
Tujuan pengembangan daya pikir adalah agar anak mampu menghubungkan pengetahuan baru yang diperolehnya.
1.      Mengembangkan kemampuan berpikir logis dan pengetahuan akan ruang dan waktu
2.      Anak mampu mengembangkan pengetahuan yang sudah diketahui dengan pengetahuan baru yang diperolehnya
3.      Mengembangkan kemampuan memahami sesuatu dengan cara melihat bermacam – macam hubungan antara satu objek dengan objek lain berdasarkan perbedaan dan persamaan
4.      Mengembangkan imajinasi melalui bermacam – macam kegiatan
5.      Memberi kesempatan untuk mengolah lingkungan dan membangun dunianya secara aktif
6.      Agar anak dapat menghargai dan mencintai isi alam sebagai ciptaan Tuhan
Fungsi
1.      Mengenalkan lingkungan sekitar kepada anak, manfaat serta bahayanya
2.      Melatih agar anak mampu menggunakan panca indranya untuk mengenal lingkungannya
3.      Memberi kesempatan pada anak untuk mengamati dan mengolah lingkungan atau dunianya secara aktif sesuai dengan kemampuan anak
4.      Mengenal konsep bilangan dan benda – benda
5.      Memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan “ bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain”
6.      Melatih anak berfikir logis

Daya Cipta
Tujuan
1.      Mengembangkan imajinasi dan kreatifitas anak
2.      Memberi kesempatan pada anak untuk menciptakan sesuatu sesuai dengan kreatifitasnya
3.      Anak dapat menghargai hasil karyanya
Fungsi
1.      Mengenalkan berbagai hasil karya seni dan kretifitas pada anak
2.      Memberi kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi benda – benda yang ada disekitarnya
3.      Melatih anak berfikir kreatif

            Sebaiknya kedua orang tua mengolah, mengetahui dan mendukung hasil daya pikir dan daya cipta anak, maka minat dan bakat anak akan semakin berkembang dan menghasilkan sesuatu yang bagus atau matang. Pada dasarnya daya pikir dan daya cipta itu dipengaruhi oleh hereditas (keturunan), lingkungan, kematangan, shaping, minat dan bakat.



INI YANG DAPAT SAYA PAPARKAN TENTANG PENGEMBANGAN DAYA PIKIR DAN DAYA CIPTA

TERIMAKASIH

Jumat, 15 April 2016

JAWABAN UTS MATA KULIAH PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA



JAWABAN UTS MATA KULIAH PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA


Nama                   : DEVI SUPARYETI
NPM                    : 1501030010
Prodi                    : PGRA
Semester              : 2 (DUA)

1.      Keluarga merupakan unit sosial penting dalam bangunan masyarakat . Dibawah ini coba jelaskan pentingnya keluarga menurut saudara.
a.       Jelaskan definisi keluarga :
1.      Keluarga Inti (Nuclear  Family)
2.      Keluarga Batih (Extended Family)
b.      Sebutkan dan jelaskan relasi dalam keluarga !
c.       Sebutkan dan jelaskan fungsi keluarga!
Jawab :
a.       Keluarga adalah rumah tangga yang memiliki hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi – fungsi instrumental mendasar dan fungsi – fungsi ekspresif keluarga bagi para anggotanya yang berada dalam suatu jaringan. Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat, akan tetapi mempunyai pengaruh yang besar bagi bangsa dan negara. Dari keluargalah akan terlahir generasi baru atau penerus yang akan menentukan nasib bangsa.
1.      Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang didalamnya hanya terdapat tiga posisi sosial yaitu posisi suami sebagai ayah, posisi istri sebagai ibu, dan anak – sibling. Keluarga inti ini terbentuk setelah sepasang laki - laki dan perempuan menikah dan memiliki anak.
2.      Keluarga Batih (Extended Family) adalah keluarga yang didalamnya menyertakan posisi lain selain tiga posisi di atas. Ada tiga bentuk keluarga batih yaitu keluarga bercabang, keluarga berumpun, dan keluarga beranting. 
b.      Relasasi dalam keluarga yaitu hubungan dalam keluarga. Relasasi dalam keluarga ada 3 yaitu
1.      Relasi pasangan suami istri berarti disini harus menciptakan hubungan suami – istri yang harmonis. Karena keharmonisan itu mempengaruhi keluarga. Pasangan harus menyesuaikan diri  baik dari sikap dan cara berfikir yang luwes,dan posisinya.
2.      Relasi orang tua – anak berarti hubungan orang tua dengan anak. Dimana dukungan orang tua itu sangat di perlukan untuk anak. Jadi orang tua itu jangan egois, mementingkan yang diinginkan sendiri. 
3.      Relasi antar saudara berarti hubungan antar saudara. Hubungan denga saudara merupakan jenis hubungan yang berlangsung jangka panjang. Sehingga pola hubungan pada masa kanak-kanak dapat bertahan hingga dewasa. Hubungan dengan saudara pun mempengaruhi perkembangan individu, secara positif maupun negatif tergantung pola hubungan yang terjadi.
c.       Keluarga sebagai sumber kasih sayang, perlindungan, dan identitas bagi anggotanya. Ada 2 fungsi keluarga yaitu :
1.      Kelentingan keluarga yaitu pendekatan kelentingan keluarga bertujuan untuk mengenali dan membentangi proses interaksi yang menjadi kunci bagi kemampuan keluarga untuk bertahan dan bangkit dari tantangan kehidupan yang mengganggu.
2.      Kekukuhan keluarga yaitu untuk memberikan kekuatan . kekukuhan keluarga menggambarkan kualitas relasi di dalam keluarga yang menyumbang bagi kesehatan emosi dan kesejahteraan bagi anggota di dalamnya.
 Referensi       : Sri Lestari, Psikologi Keluarga, Jakarta: Kencana, 2012.
2.      Masa menjadi orang tua (parenthood) merupakan masa yang alamiah terjadi dalam kehidupan seseorang.
a.       Jelaskan apa arti parenting menurut saudara!
b.      Jelaskan 4 gaya pengasuhan anak menurut saudara!
c.       Jelaskan pengasuhan dalam konteks lintas budaya!
Jawab :
a.       Parenting menurut saya adalah praktek pengasuhan anak. Praktek pengasuhan anak adalah perilaku pengasuhan dengan muatan tertentu dan memiliki tujuan sosialisasi. Didalam mengasuh terkandung makna menjaga, merawat, mendidik, membimbingng, membantu, melatih, dll. Dengan rankaian asah – asih – asuh, maka pengasuhan anak bertujuan untuk mrningkatkan atau mengembangkan kemampuan anak dan dilakukan dengan di landasi rasa kasih sayang tanpa pamrih.
b.      4 (empat) gaya pengasuhan menurut saya yaitu :
1.      Otoritatif yaitu tuntutan yang masuk akal, penguatan yang konsisten, disertai kepekaan dan penerimaan pada anak. Disini orang tua mengarahkan perilaku anak secara rasional dengan memberi penjelasan terhadap maksud dari aturan-aturan yang berlaku. Orang tua mendorong anak untuk mematuhi aturan dengan kesadaran sendiri. Orang tua bersikap tanggap terhadap kebutuhan dan pandangan anak. Orang tua menghargai kedirian anak dan kualitas kepribadian yang dimilikinya sebagai keunikan pribadi.
2.      Otoriter yaitu bayak aturan dan tuntutan, sedikit penjelasan, dan kurang peka terhadap kebutuhan dan pemahaman anak. Disini kepatuhan anak merupakan nilai yang utama , dan melakukan hukuman jika terjadi kesalahan. Orang tua menganggap bahwa anak adalah taanggung jawabnya. Sehingga segala yang dikehendaki orang tua yang diyakini demi kebaikan anak adalah benar. Tapi anak kurang penjelasan yang rasional dan memadai atas segala aturan, kurang dihargai pendapatnya, dan orang tua kurang sensitif terhadap kebutuhan dan persepsi anak.
3.      Permisif yaitu sedikit aturan dan tuntutan , anak terlalu dibiarkan bebas menuruti kemauannya. Gaya ini biasanya dilakukan oleh orang tua yang terlalu baik, cenderung memberi kebebasan pada anak dengan menerima dan memaklumi segala perilaku, tuntutan dan tindakan anak, namun kurang menuntut sikap tanggung jawab dan keteraturan perilaku anak. Disini orang tua selalu memenuhi kebutuhan anak dan membiarkan anak berbuat semaunya.
4.      Tak peduli yaitu gaya pengasuhan yang sedikit aturan dan tuntutan, orang tua tidak peduli dan peka pada kebutuhan anak. Disini orang tua kurang peduli bahkan tidak peduli sama sekali terhadap anak, bahkan acuh tah acuh terhadap anak sehingga anak menjadi kurang mendapatkan kasih sayang orang tuanya. Dan anak akan berbuat semau nya.
c.       Pengasuhan  dalam konteks lintas budaya adalah pengasuhan anak yang dilakukan orang tua di pengaruhi oleh konteks budaya tempat keluarga berasal maupun lingkungan tempat tinggal. Orang tua dapat menggunakan cara yang berbeda-beda dalam pengasuhan anak meskipun tujuannya sama. Dimungknkan pula terdapat cara yang sama yang digunakan orang tua dalam budaya yang berbeda, namun namun tujuan yang dicapainya berbeda. Kekhasan budaya menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan.
Referensi        : Sri Lestari, Psikologi Keluarga, Jakarta: Kencana, 2012.
3.      Konflik didalam keluarga dapat terjadi karena adanya perilaku oposisi atau ketidaksetujuan antaara anggota keluarga.
a.       Jelaskan menurut saudara apa perbedaan konflik pada masa kanak-kanak dan konflik pada masa remaja !
b.      Bagaimana jika dirumah terjadi KDRT pada suami dan istri !
c.       Kedua orang tua diberi fitrah untuk mencintai anaknya. Coba jelaskan bagaimana menurut saudara mengenai perasaan psikologis anak, jika melihat kedua orang tuanya bercerai !
Jawab :
a.       Pada umumnya, sumber konflik orang tua – anak adalah ketidakcocokan antara perspektif anak dan perspektif orang tua. Para ahli menelusuri konflik orang tua – anak sejak janin masih dalam kandungan, masa bayi, masa kanak-kanak, sampai masa remaja. Pada mana kanak-kanak anak menginginkan mainan tapi ibu tidak  mau untuk membelikannya sehingga menyebabkan konflik pada masa kanak-kanak.
Sedangkan pada masa remaja . konflik meningkat pada remaja awal mencapai puncaknya pada remaja tengah, dan menurun pada remaja akhir. Biasanya konflik pada masa remaja itu disebabkan karena sikap remaja yang menentang otrang tua. Pada umumnya bersifat hirarkis dan berkenaan dengan kewajiban. Pada masa remaja sering terjadi perbedaan pendapat dan sudut pandang karena usia remaja akal mulai berfikir sendiri tidak mau di atur itulah yang menyebabkana konflik pada masa remaja.
b.      Jika dirumah terjadi KDRT pada suami istri itu merupakan konflik pasangan. Konflik ini bersifat mendalam dan jangka panjang di banding konflik yang lainnya. Seorang istri yang mengalami KDRT akan pergi kerumah orang tuanya  atau akan menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dulu, hal itu akan membuat sang suami menyadari perbuatan karna dia akan mengalami kesepian dan jika diajak kembali kerumah jangan mau sebelum dia mau berjanji kalau dia tidak akan mengulanginya. Dan apabila masih tetap terjadi bisa melaporkan ke polisi.
c.       Perasaan psikologis anak  jika melihat kedua orang tuanya bercerai akan membuat keterlatarbelakangan mental, anak akan terpuruk, berubah menjadi pendiam, tidak baik,  bahkan pertumbuhan dan perkembangan anak lemah. Karena kurangnya kasih sayang dari kedua orang tuanya. Soalnya keluarga adalah tempat utama bagi anak dalam menjalani proses tumbuh dan berkembang. Orang tua terbukti memiliki peran sangat penting dalam mendampingi proses perkembangan yang dijalani anak.
Referensi        : Sri Lestari, Psikologi Keluarga, Jakarta: Kencana, 2012.
4.      Perkawinan merupakan fitrah manusia . Kemudian ketika memiliki anak pun adalah amanah dari allah yang harus dijaga dan dibina.
a.       Jika didepan saudara , ada seseorang yang melamar saudara dan mengajaknya untuk menikah. Bagaimanakah cara saudara dalam memilih pasangan ketika hendak menikah !
b.      Apa yang dilakukan orang tua ketika melahirkan anak! jelaskan !
c.       Sudahkah saudara di aqiqahkan oleh orang tua?
Apa arti aqiqah menurut saudara! Dan bagaimana hukumnya aqiqah!
            Jawab :
a.       Jika ada seseorang yang melamar saya  dan mengajak untuk menikah saya akan memilih pasangan dengan cara :
1.      Memilih berdasarkan ad-din yaitu  menilai hati dan perbuatan dan tingkah lakunya.
2.      Memilih berdasarkan keturunan dan kemuliaan yaitu memilih dari keturunan atau keluarga mulia yang mempunyai akhlak baik dan keturunan yang terhormat. Soalnya manusia itu tempat penyimpanan, mereka berlomba-lomba didalam kehinaan, kemuliaan, dan kebaikan.
3.      Memilih yang seiman, setakwa dan seagama karena akan mudah memahami satu sama lainnya.
4.      Mengutamakan bukan dari kerabat/saudara karena anak akan mewarisi anak yang lemah jasmani, bodoh atau mewarisi cacat kedua orang tuanya dan penyakit-penyakit nenek moyangnya.
5.      Mengutamakan yang bujan (bukan duda) karena ada keistimewaan tersendiri. Untuk mencapai hikmah secara sempurna dan manfaat yang agung.
6.      Dan yang paling penting yaitu dari segi bibit, bobot, dan bebet.
b.      Orang tua ketika melahirkan anak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
·         Mengazankan dan mengiqomahkan ketika kelahiran anak. Agar yang pertama didengarkan anak adalah kalimat allah swt .
·         Mencukur rambut kepala anak  . mencukur ini sebaiknya pada hari ke-7 , kemudian dicukur dan menyedekahkan perak sesuai dengan berat timbangan rambutnya. Disisi lain untuk membuka selaput kulit kepala dan mempertajam indra penglihatan, penciuman, dan pendengaran.
·         Menggosok tenggorokan anak setelah dilahirkan/ memberi madu menggunakan jari. Agar menguatkan syaraf-syaraf mulut dengan gerakan lisan serta tenggorokan dan dua tulan rahang bawah dengan jilatan. Sehingga anak bisa menetek dan menghisap susu secara kuat dan alami.
·         Memberi nama. Hendak memberi nama sebaiknya pada hari ke-7, dan sebaiknya memberi nama-nama yang baik, dan mempunyai arti yang baik. Hendaknya menyantumkan nama bapaknya agar mengenali atau sebagai identitas keluarga.
c.       Alhamdulillah saya sudah di aqiqahkan oleh orang tua saya.
Arti aqiqah secara bahasa yaitu memutus. Dan menurut saya aqiqah itu memutuskan hak anak untuk kedua orang tua, karena sebelum di aqiqahkan anak itu masih milik allah swt dan belum sepenuhnya milik kita, bila tidak di aqiqahkan anak tidak bisa membantu kita kelak di akhirat.
Hukum aqiqah yaitu sunah dan di anjurkan.
Referensi : Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak Dalam Islam, Jakarta :                                                             Pustaka Amani, 1995.
5.      Pendidikan merupakan proses yang paling bertanggung jawab dalam melahirkan warga negara indonesia, yang memiliki karakter kuat sebagai modal dalam membangun peradaban yang tinggi dan unggul.
a.       Coba saudara sebutkan akhlak – akhlak dari ajaran sufisme? Jelaskan !
b.      Jelaskan menurut saudara mengenai fase perkembangan anak menurut ibn qayyim al-jawziyyah!
c.       Apa itu talqin? Dan bagaimana talqin dalam realitas masyarakat dan talqin dalam pendidikan!
Jawab :
a.       Akhlak – akhlak dari ajaran sufisme yaitu :
·         Tawadhu yaitu kita harus bersikap rendah hati kepada sesama manusia.
·         Mudah bergaul dan bersabar menghadapi gangguan manusia yaitu saat bergaul jangan memandang dia dari segi apapun, baik dari kaya maupun miskin. Saat menghadapi gangguan dari manusia seperti fitnah kita harus bersabar.
·         Altruisme (itsar) dan melipur lara . kita  tidak boleh bersedih trus kita harus tabah, bahagia dengan melipur lara.
·         Memaafkan dan membalas keburukan dengan kebaikan. Allah saja maha pengampun, masak kita sebagaai umatnya tidak bisa memaafkan. Dikala kita dijahati orang lain jangan membalas nya dengan kejahatan kita membalas dengan kebaikan.
·         Ceria dan ramah. Jadi orang jangan sombong kita harus ramah.
·         Menginfakkan harta tanpa menyisakannya dan tidak menabung. Saat Kita mendapatkan rizki harus mendahulukan infak dari pada menabung.
·         Menyayangi dan mencari kesamaan antara manusia dengan mengabaikan perbedaan. Sesama manusia Kita harus saling menghargai.
·         Beribadah hanya untuk allah swt. dan Berharap ridha-Nya. Pada dasarnya kita berserah diri pada allah swt dan menjauhi larangan-Nya.
·         Sedikit tertawa dan tidak merasa senang dengan hal-hal keduniawian. Kita harus ingat hidup di dunia itu hanya sementara dan mengingat sesungguhnya kehidupan yang kekal itu adalah kehidupan akhirat.
·         Dipenuhi rasa takut kepada allah swt. Karena dia yang menciptakan dan yang mematikan kita.
·         Di penuhi rasa takut kepada allah swt. Ketika mengingat hari kiamat dan bergetar ketika membaca al-qur’an dan zikir.
·         Memprioritaskan perbuatan akhirat daripada dunia. Karena sesungguhnya kehidupan yang kekal yaitu kehidupan akhirat.
·         Tidak lalai untuk berzikir kepada allah swt. Dan bersholawat kepada rasulullah saw di setiap majlis.
·         Memiliki kehalusan hati dan menangis karena merasa melalaikan hak-hak allah swt.
·         Saling menasihati antara sesama. Jika ada teman kita yang berbuat salah di ingatkan.
·         Lemah lembut dan patuh terhadap yang lebih kecil.
·         Memandang kebaikan pada diri manusia dan menyamaratakan semua manusia.
·         Saling menghormati. Walaupun anak kecil sekalipun.

b.      Fase perkembangan anak menurut ibn qayyim al-jawziyyah adalah
·         Fase perkembangan anak sebelum lahir (periode pranatal)
Jadi ini adalah priode pertama kehidupan manusia. Pada masa sebelum lahir proses pendidikan sudah di mulai pada saat hamil/dalam kandungan. Pada masa setelah lahir penyambutan yang hangat atas kelahirannya dan hendak mengazankan di telinga anak.
·         Fase perkembangan anak sejak lahir – 2 tahun
-          Meletakkan kurma dan menggosok-gosokkan ke langit-langit bayi denga jari telunjuk
-          Melaksanakan aqiqah
-          Membedong
-          Mencukur rambut
-          Memberi nama yang baik
-          Menyusui
-          Menyapih anak
·         Fase perkembangan anak usia 2 tahun hingga 5-7 tahun (mumayyiz)
Mulai mengarahkan, membimbing, dan membina dengan baik. Pada usia 5-7 tahun sudah muali menasihati untuk pemeliharan keutuhan pribadi anak.
·         Fase perkembangan anak menjelang puber (9-10 tahun)
Pada fase ini Perkembangan akal sudah matang,anak sudah kuat secara fisik dan mampu melakukan ibadah kepada allah swt. Pada dasarnya usia ini mewajibkan untuk beriman.
·         Fase perkembangan anak masa puber (12-15 atau 16 tahun)
Ini masa menunggu datangnya masa balig. Pertumbuhan jasmani lebih cepat daripada perkembangan jiwa. Oleh karena itu anak membutuhkan bantuan dan perhatian lebih.
·         Fase perkembangan anak masa balig (15 atau 16 tahun)
Pada masa ini anak sudah mempunyai tanggung jawab sendiri dalam kaitannya dengan syariat agama. Pendidikan pada usia ini lebih ditekankan pada pemberian tanggung jawab.
c.       Talqin menurut bahasa laqqana-yulaqqinu-talqinan artinya seseorang mengerjakan sesuatu secara lisan kepada orang lain, lalu yang diajarkan kepadanya diikuti oleh orang yang bersangkutan atau disebut dengan meniru.
Talqin dalam realitas masyarakat
Pada saat seseorang akan meninggal harus dituntun untuk mengucapkan kalimat tauhid. Penggunaan istilah talqin dalam realitas masyarakat menjadi khas untuk peringatan bagi orang yang telah meninggal. Materi yang disampaikan bukan hanya kalimat lailahaillallah, melainkan mencakup beberapa hal yang berkaitan dengan upaya yang mengingat orang yang telah meninggal dan orang yang ada di sekitar pemakaman tentang hal yang berkaitan dengan eksistensi manusia di muka bumi ini.
Talqin dalam pendidikan
            Dalam pendidikan talqin tertuang dalam khazanah pendidikan, salah satunya  talqin dalam pendidikan keimanan yaitu talqin aqidah. Jadi Kita harus memiliki akhlakul kharimah dan  perberbuat  yang baik.
Referensi : Dindin Jamaludin, Paradigma Pendidikan Anak Dalam Islam,                                            Bandung : CV Pustaka Setia, 2013.



SELESAI