Nama :
DEVI SUPARYETI
Npm :
1501030010
Semester : 2 (DUA)
Prodi :
PGRA
MK :
PENGEMBANGAN DAYA PIKIR DAN DAYA CIPTA
Dosen Pengampu : USWATUN
HASANAH, M. Pd.I
ANALISIS FILM TAARE ZAMEEN PAR
Cerita
dalam film ini sangat miris dan menyentuh, karena menggambarkan tentang realita
pendidikan yang terjadi pada anak, baik dalam kehidupan keluarga dan sekolahan.
Setiap anak pasti memiliki karakter dan keunikan yang berbeda-beda. Karena
keegoisan orang tua atau ketidaktauan orang tua dalam mendidik anak dengan baik
. orang tua ishaan yang selalu meminta dan menuntut ishaan untuk bisa mencapai
dan menjadi apa yang dapat diraih oleh orang lain. Padahal ayah ishaan yang
selalu sibuk dengan pekerjaannya tetapi ingin anak nya menjadi apa yang di
kehendakinya. Yohan adalah kakak ishaan yang cerdas dan pintar dalam pelajaran.
Bahkan yohan mendapatkan peringkat dan baik dalam olahraga termasuk Tenis.
Berbalik dengan ishaan yang tidak bisa membaca, menulis, dan menghitung. Walaupun
ishaan tidak bisa membaca, menulis dan menghitung tapi dia memiliki kelibihan
dalam melukis (seni), imajinasi ishaan sangat bagus sehingga menghasilkan
lukisan yang luar biasa . Disaat di
sekolah dan di rumah ihsaan hanya di pandang sebagai anak idiot, nakal, dan
begok oleh teman-teman dan gurunya. Ishaan sering terlibat perkelahian dengan
temannya sehingga ayah ishaan marah dan menampar ishaan. Bahkan gurunya
melakukan ihsaan dengan tidak selayaknya seorang pendidik dan peserta didik.
Ishaan sering dihukum bahkan keluar kelas karna tidak bisa CALISTUNG,
mengerjakan PRnya dan nilai selalu di bawah rata-rata .
Karena
banyak permasalah yang disebabkan oleh ishaan, guru, tetangga dan bahkan orang
tuanya tidak sanggup untuk mendidik ishaan. Setelah mengetahui berbagai masalah
yang terjadi ayah ishaan mendaftarkannya untuk mengikuti program asrama. Di
asrama pun tidak terjadi perubahan. Justru keadaan ishaan semakin terpuruk.
Ishaan tidak mau sekolah, bahkan guru-guru diasrama lebih galak di banding
sekolah sebelumnya. Ishaan masih sering di hukum, dan mendapatkan nilai di
bawah rata-rata. Bahkan ishaan mengalami hukuman di pukul menggunakan penggaris
oleh guru seninya. Ishaan sebenarnya udah berusaha agar bisa CALISTUNG tapi hal
tersebut malah membuat ia bingung, sampai dia malas menggambar lagi.
Kemudian
datanglah seorang guru seni baru yang bernama Ram Shankar Nikumbh. Guru ini
mempunyai cara mendidik yang berbeda dengan guru yang lainnya. Ram membuat
mereka berfikir keluar dari buku dan imajinasi mereka. Setiap anak yang
dikelasnya merespon semuanya kecuali ishaan. Ram kemudian berusaha untuk
memahami ishaan dan masalah-masalahnya. Ram menyadari bahwa ishaan mengalami
gejala disleksia. Padahal orang yang memiliki disleksia memiliki kemampuan
intelegensi yang tinggi. Ram mencontoh tokoh-tokoh dunia yang mengalami
disleksia sehingga menumbuhkan semangat ishaan dalam belajar. Dengan waktu,
kesabaran, dan ketrampilan nya Ram berhasil mendorong tingkat kerercayaan
ishaan. Ram pulalah yang menyadarkan orang tua ishaan bahwa anaknya mengalami
disleksi. Setelah menemui orang tua ishaan, Ram pun memohon kepada kepala
sekolah agar ishaan tidak dikeluarkan. Ram kemudian membantu ishaan untuk
CALISTUNG. Kemudian untuk meningkatkan kepercayaan diri ishaan dan
memperlihatkan kelebihan ishaan dalam melukis, Ram mengadakan lomba melukis
untuk semua baik guru maupun murid di asrama tersebut. Akhirnya Ishaan pun
keluar sebagai pemenang. Dan nilainya tidak dibawah rata-rata lagi. Ia sudah
mampu bersaing dengan teman-teman yang lainnya.
DEMIKIAN
ANALISIS FILM TAARE ZAMEEN PAR YANG DAPAT SAYA PAPARKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar