Jumat, 15 April 2016

JAWABAN UTS MATA KULIAH PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA



JAWABAN UTS MATA KULIAH PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA


Nama                   : DEVI SUPARYETI
NPM                    : 1501030010
Prodi                    : PGRA
Semester              : 2 (DUA)

1.      Keluarga merupakan unit sosial penting dalam bangunan masyarakat . Dibawah ini coba jelaskan pentingnya keluarga menurut saudara.
a.       Jelaskan definisi keluarga :
1.      Keluarga Inti (Nuclear  Family)
2.      Keluarga Batih (Extended Family)
b.      Sebutkan dan jelaskan relasi dalam keluarga !
c.       Sebutkan dan jelaskan fungsi keluarga!
Jawab :
a.       Keluarga adalah rumah tangga yang memiliki hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi – fungsi instrumental mendasar dan fungsi – fungsi ekspresif keluarga bagi para anggotanya yang berada dalam suatu jaringan. Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat, akan tetapi mempunyai pengaruh yang besar bagi bangsa dan negara. Dari keluargalah akan terlahir generasi baru atau penerus yang akan menentukan nasib bangsa.
1.      Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang didalamnya hanya terdapat tiga posisi sosial yaitu posisi suami sebagai ayah, posisi istri sebagai ibu, dan anak – sibling. Keluarga inti ini terbentuk setelah sepasang laki - laki dan perempuan menikah dan memiliki anak.
2.      Keluarga Batih (Extended Family) adalah keluarga yang didalamnya menyertakan posisi lain selain tiga posisi di atas. Ada tiga bentuk keluarga batih yaitu keluarga bercabang, keluarga berumpun, dan keluarga beranting. 
b.      Relasasi dalam keluarga yaitu hubungan dalam keluarga. Relasasi dalam keluarga ada 3 yaitu
1.      Relasi pasangan suami istri berarti disini harus menciptakan hubungan suami – istri yang harmonis. Karena keharmonisan itu mempengaruhi keluarga. Pasangan harus menyesuaikan diri  baik dari sikap dan cara berfikir yang luwes,dan posisinya.
2.      Relasi orang tua – anak berarti hubungan orang tua dengan anak. Dimana dukungan orang tua itu sangat di perlukan untuk anak. Jadi orang tua itu jangan egois, mementingkan yang diinginkan sendiri. 
3.      Relasi antar saudara berarti hubungan antar saudara. Hubungan denga saudara merupakan jenis hubungan yang berlangsung jangka panjang. Sehingga pola hubungan pada masa kanak-kanak dapat bertahan hingga dewasa. Hubungan dengan saudara pun mempengaruhi perkembangan individu, secara positif maupun negatif tergantung pola hubungan yang terjadi.
c.       Keluarga sebagai sumber kasih sayang, perlindungan, dan identitas bagi anggotanya. Ada 2 fungsi keluarga yaitu :
1.      Kelentingan keluarga yaitu pendekatan kelentingan keluarga bertujuan untuk mengenali dan membentangi proses interaksi yang menjadi kunci bagi kemampuan keluarga untuk bertahan dan bangkit dari tantangan kehidupan yang mengganggu.
2.      Kekukuhan keluarga yaitu untuk memberikan kekuatan . kekukuhan keluarga menggambarkan kualitas relasi di dalam keluarga yang menyumbang bagi kesehatan emosi dan kesejahteraan bagi anggota di dalamnya.
 Referensi       : Sri Lestari, Psikologi Keluarga, Jakarta: Kencana, 2012.
2.      Masa menjadi orang tua (parenthood) merupakan masa yang alamiah terjadi dalam kehidupan seseorang.
a.       Jelaskan apa arti parenting menurut saudara!
b.      Jelaskan 4 gaya pengasuhan anak menurut saudara!
c.       Jelaskan pengasuhan dalam konteks lintas budaya!
Jawab :
a.       Parenting menurut saya adalah praktek pengasuhan anak. Praktek pengasuhan anak adalah perilaku pengasuhan dengan muatan tertentu dan memiliki tujuan sosialisasi. Didalam mengasuh terkandung makna menjaga, merawat, mendidik, membimbingng, membantu, melatih, dll. Dengan rankaian asah – asih – asuh, maka pengasuhan anak bertujuan untuk mrningkatkan atau mengembangkan kemampuan anak dan dilakukan dengan di landasi rasa kasih sayang tanpa pamrih.
b.      4 (empat) gaya pengasuhan menurut saya yaitu :
1.      Otoritatif yaitu tuntutan yang masuk akal, penguatan yang konsisten, disertai kepekaan dan penerimaan pada anak. Disini orang tua mengarahkan perilaku anak secara rasional dengan memberi penjelasan terhadap maksud dari aturan-aturan yang berlaku. Orang tua mendorong anak untuk mematuhi aturan dengan kesadaran sendiri. Orang tua bersikap tanggap terhadap kebutuhan dan pandangan anak. Orang tua menghargai kedirian anak dan kualitas kepribadian yang dimilikinya sebagai keunikan pribadi.
2.      Otoriter yaitu bayak aturan dan tuntutan, sedikit penjelasan, dan kurang peka terhadap kebutuhan dan pemahaman anak. Disini kepatuhan anak merupakan nilai yang utama , dan melakukan hukuman jika terjadi kesalahan. Orang tua menganggap bahwa anak adalah taanggung jawabnya. Sehingga segala yang dikehendaki orang tua yang diyakini demi kebaikan anak adalah benar. Tapi anak kurang penjelasan yang rasional dan memadai atas segala aturan, kurang dihargai pendapatnya, dan orang tua kurang sensitif terhadap kebutuhan dan persepsi anak.
3.      Permisif yaitu sedikit aturan dan tuntutan , anak terlalu dibiarkan bebas menuruti kemauannya. Gaya ini biasanya dilakukan oleh orang tua yang terlalu baik, cenderung memberi kebebasan pada anak dengan menerima dan memaklumi segala perilaku, tuntutan dan tindakan anak, namun kurang menuntut sikap tanggung jawab dan keteraturan perilaku anak. Disini orang tua selalu memenuhi kebutuhan anak dan membiarkan anak berbuat semaunya.
4.      Tak peduli yaitu gaya pengasuhan yang sedikit aturan dan tuntutan, orang tua tidak peduli dan peka pada kebutuhan anak. Disini orang tua kurang peduli bahkan tidak peduli sama sekali terhadap anak, bahkan acuh tah acuh terhadap anak sehingga anak menjadi kurang mendapatkan kasih sayang orang tuanya. Dan anak akan berbuat semau nya.
c.       Pengasuhan  dalam konteks lintas budaya adalah pengasuhan anak yang dilakukan orang tua di pengaruhi oleh konteks budaya tempat keluarga berasal maupun lingkungan tempat tinggal. Orang tua dapat menggunakan cara yang berbeda-beda dalam pengasuhan anak meskipun tujuannya sama. Dimungknkan pula terdapat cara yang sama yang digunakan orang tua dalam budaya yang berbeda, namun namun tujuan yang dicapainya berbeda. Kekhasan budaya menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan.
Referensi        : Sri Lestari, Psikologi Keluarga, Jakarta: Kencana, 2012.
3.      Konflik didalam keluarga dapat terjadi karena adanya perilaku oposisi atau ketidaksetujuan antaara anggota keluarga.
a.       Jelaskan menurut saudara apa perbedaan konflik pada masa kanak-kanak dan konflik pada masa remaja !
b.      Bagaimana jika dirumah terjadi KDRT pada suami dan istri !
c.       Kedua orang tua diberi fitrah untuk mencintai anaknya. Coba jelaskan bagaimana menurut saudara mengenai perasaan psikologis anak, jika melihat kedua orang tuanya bercerai !
Jawab :
a.       Pada umumnya, sumber konflik orang tua – anak adalah ketidakcocokan antara perspektif anak dan perspektif orang tua. Para ahli menelusuri konflik orang tua – anak sejak janin masih dalam kandungan, masa bayi, masa kanak-kanak, sampai masa remaja. Pada mana kanak-kanak anak menginginkan mainan tapi ibu tidak  mau untuk membelikannya sehingga menyebabkan konflik pada masa kanak-kanak.
Sedangkan pada masa remaja . konflik meningkat pada remaja awal mencapai puncaknya pada remaja tengah, dan menurun pada remaja akhir. Biasanya konflik pada masa remaja itu disebabkan karena sikap remaja yang menentang otrang tua. Pada umumnya bersifat hirarkis dan berkenaan dengan kewajiban. Pada masa remaja sering terjadi perbedaan pendapat dan sudut pandang karena usia remaja akal mulai berfikir sendiri tidak mau di atur itulah yang menyebabkana konflik pada masa remaja.
b.      Jika dirumah terjadi KDRT pada suami istri itu merupakan konflik pasangan. Konflik ini bersifat mendalam dan jangka panjang di banding konflik yang lainnya. Seorang istri yang mengalami KDRT akan pergi kerumah orang tuanya  atau akan menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dulu, hal itu akan membuat sang suami menyadari perbuatan karna dia akan mengalami kesepian dan jika diajak kembali kerumah jangan mau sebelum dia mau berjanji kalau dia tidak akan mengulanginya. Dan apabila masih tetap terjadi bisa melaporkan ke polisi.
c.       Perasaan psikologis anak  jika melihat kedua orang tuanya bercerai akan membuat keterlatarbelakangan mental, anak akan terpuruk, berubah menjadi pendiam, tidak baik,  bahkan pertumbuhan dan perkembangan anak lemah. Karena kurangnya kasih sayang dari kedua orang tuanya. Soalnya keluarga adalah tempat utama bagi anak dalam menjalani proses tumbuh dan berkembang. Orang tua terbukti memiliki peran sangat penting dalam mendampingi proses perkembangan yang dijalani anak.
Referensi        : Sri Lestari, Psikologi Keluarga, Jakarta: Kencana, 2012.
4.      Perkawinan merupakan fitrah manusia . Kemudian ketika memiliki anak pun adalah amanah dari allah yang harus dijaga dan dibina.
a.       Jika didepan saudara , ada seseorang yang melamar saudara dan mengajaknya untuk menikah. Bagaimanakah cara saudara dalam memilih pasangan ketika hendak menikah !
b.      Apa yang dilakukan orang tua ketika melahirkan anak! jelaskan !
c.       Sudahkah saudara di aqiqahkan oleh orang tua?
Apa arti aqiqah menurut saudara! Dan bagaimana hukumnya aqiqah!
            Jawab :
a.       Jika ada seseorang yang melamar saya  dan mengajak untuk menikah saya akan memilih pasangan dengan cara :
1.      Memilih berdasarkan ad-din yaitu  menilai hati dan perbuatan dan tingkah lakunya.
2.      Memilih berdasarkan keturunan dan kemuliaan yaitu memilih dari keturunan atau keluarga mulia yang mempunyai akhlak baik dan keturunan yang terhormat. Soalnya manusia itu tempat penyimpanan, mereka berlomba-lomba didalam kehinaan, kemuliaan, dan kebaikan.
3.      Memilih yang seiman, setakwa dan seagama karena akan mudah memahami satu sama lainnya.
4.      Mengutamakan bukan dari kerabat/saudara karena anak akan mewarisi anak yang lemah jasmani, bodoh atau mewarisi cacat kedua orang tuanya dan penyakit-penyakit nenek moyangnya.
5.      Mengutamakan yang bujan (bukan duda) karena ada keistimewaan tersendiri. Untuk mencapai hikmah secara sempurna dan manfaat yang agung.
6.      Dan yang paling penting yaitu dari segi bibit, bobot, dan bebet.
b.      Orang tua ketika melahirkan anak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
·         Mengazankan dan mengiqomahkan ketika kelahiran anak. Agar yang pertama didengarkan anak adalah kalimat allah swt .
·         Mencukur rambut kepala anak  . mencukur ini sebaiknya pada hari ke-7 , kemudian dicukur dan menyedekahkan perak sesuai dengan berat timbangan rambutnya. Disisi lain untuk membuka selaput kulit kepala dan mempertajam indra penglihatan, penciuman, dan pendengaran.
·         Menggosok tenggorokan anak setelah dilahirkan/ memberi madu menggunakan jari. Agar menguatkan syaraf-syaraf mulut dengan gerakan lisan serta tenggorokan dan dua tulan rahang bawah dengan jilatan. Sehingga anak bisa menetek dan menghisap susu secara kuat dan alami.
·         Memberi nama. Hendak memberi nama sebaiknya pada hari ke-7, dan sebaiknya memberi nama-nama yang baik, dan mempunyai arti yang baik. Hendaknya menyantumkan nama bapaknya agar mengenali atau sebagai identitas keluarga.
c.       Alhamdulillah saya sudah di aqiqahkan oleh orang tua saya.
Arti aqiqah secara bahasa yaitu memutus. Dan menurut saya aqiqah itu memutuskan hak anak untuk kedua orang tua, karena sebelum di aqiqahkan anak itu masih milik allah swt dan belum sepenuhnya milik kita, bila tidak di aqiqahkan anak tidak bisa membantu kita kelak di akhirat.
Hukum aqiqah yaitu sunah dan di anjurkan.
Referensi : Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak Dalam Islam, Jakarta :                                                             Pustaka Amani, 1995.
5.      Pendidikan merupakan proses yang paling bertanggung jawab dalam melahirkan warga negara indonesia, yang memiliki karakter kuat sebagai modal dalam membangun peradaban yang tinggi dan unggul.
a.       Coba saudara sebutkan akhlak – akhlak dari ajaran sufisme? Jelaskan !
b.      Jelaskan menurut saudara mengenai fase perkembangan anak menurut ibn qayyim al-jawziyyah!
c.       Apa itu talqin? Dan bagaimana talqin dalam realitas masyarakat dan talqin dalam pendidikan!
Jawab :
a.       Akhlak – akhlak dari ajaran sufisme yaitu :
·         Tawadhu yaitu kita harus bersikap rendah hati kepada sesama manusia.
·         Mudah bergaul dan bersabar menghadapi gangguan manusia yaitu saat bergaul jangan memandang dia dari segi apapun, baik dari kaya maupun miskin. Saat menghadapi gangguan dari manusia seperti fitnah kita harus bersabar.
·         Altruisme (itsar) dan melipur lara . kita  tidak boleh bersedih trus kita harus tabah, bahagia dengan melipur lara.
·         Memaafkan dan membalas keburukan dengan kebaikan. Allah saja maha pengampun, masak kita sebagaai umatnya tidak bisa memaafkan. Dikala kita dijahati orang lain jangan membalas nya dengan kejahatan kita membalas dengan kebaikan.
·         Ceria dan ramah. Jadi orang jangan sombong kita harus ramah.
·         Menginfakkan harta tanpa menyisakannya dan tidak menabung. Saat Kita mendapatkan rizki harus mendahulukan infak dari pada menabung.
·         Menyayangi dan mencari kesamaan antara manusia dengan mengabaikan perbedaan. Sesama manusia Kita harus saling menghargai.
·         Beribadah hanya untuk allah swt. dan Berharap ridha-Nya. Pada dasarnya kita berserah diri pada allah swt dan menjauhi larangan-Nya.
·         Sedikit tertawa dan tidak merasa senang dengan hal-hal keduniawian. Kita harus ingat hidup di dunia itu hanya sementara dan mengingat sesungguhnya kehidupan yang kekal itu adalah kehidupan akhirat.
·         Dipenuhi rasa takut kepada allah swt. Karena dia yang menciptakan dan yang mematikan kita.
·         Di penuhi rasa takut kepada allah swt. Ketika mengingat hari kiamat dan bergetar ketika membaca al-qur’an dan zikir.
·         Memprioritaskan perbuatan akhirat daripada dunia. Karena sesungguhnya kehidupan yang kekal yaitu kehidupan akhirat.
·         Tidak lalai untuk berzikir kepada allah swt. Dan bersholawat kepada rasulullah saw di setiap majlis.
·         Memiliki kehalusan hati dan menangis karena merasa melalaikan hak-hak allah swt.
·         Saling menasihati antara sesama. Jika ada teman kita yang berbuat salah di ingatkan.
·         Lemah lembut dan patuh terhadap yang lebih kecil.
·         Memandang kebaikan pada diri manusia dan menyamaratakan semua manusia.
·         Saling menghormati. Walaupun anak kecil sekalipun.

b.      Fase perkembangan anak menurut ibn qayyim al-jawziyyah adalah
·         Fase perkembangan anak sebelum lahir (periode pranatal)
Jadi ini adalah priode pertama kehidupan manusia. Pada masa sebelum lahir proses pendidikan sudah di mulai pada saat hamil/dalam kandungan. Pada masa setelah lahir penyambutan yang hangat atas kelahirannya dan hendak mengazankan di telinga anak.
·         Fase perkembangan anak sejak lahir – 2 tahun
-          Meletakkan kurma dan menggosok-gosokkan ke langit-langit bayi denga jari telunjuk
-          Melaksanakan aqiqah
-          Membedong
-          Mencukur rambut
-          Memberi nama yang baik
-          Menyusui
-          Menyapih anak
·         Fase perkembangan anak usia 2 tahun hingga 5-7 tahun (mumayyiz)
Mulai mengarahkan, membimbing, dan membina dengan baik. Pada usia 5-7 tahun sudah muali menasihati untuk pemeliharan keutuhan pribadi anak.
·         Fase perkembangan anak menjelang puber (9-10 tahun)
Pada fase ini Perkembangan akal sudah matang,anak sudah kuat secara fisik dan mampu melakukan ibadah kepada allah swt. Pada dasarnya usia ini mewajibkan untuk beriman.
·         Fase perkembangan anak masa puber (12-15 atau 16 tahun)
Ini masa menunggu datangnya masa balig. Pertumbuhan jasmani lebih cepat daripada perkembangan jiwa. Oleh karena itu anak membutuhkan bantuan dan perhatian lebih.
·         Fase perkembangan anak masa balig (15 atau 16 tahun)
Pada masa ini anak sudah mempunyai tanggung jawab sendiri dalam kaitannya dengan syariat agama. Pendidikan pada usia ini lebih ditekankan pada pemberian tanggung jawab.
c.       Talqin menurut bahasa laqqana-yulaqqinu-talqinan artinya seseorang mengerjakan sesuatu secara lisan kepada orang lain, lalu yang diajarkan kepadanya diikuti oleh orang yang bersangkutan atau disebut dengan meniru.
Talqin dalam realitas masyarakat
Pada saat seseorang akan meninggal harus dituntun untuk mengucapkan kalimat tauhid. Penggunaan istilah talqin dalam realitas masyarakat menjadi khas untuk peringatan bagi orang yang telah meninggal. Materi yang disampaikan bukan hanya kalimat lailahaillallah, melainkan mencakup beberapa hal yang berkaitan dengan upaya yang mengingat orang yang telah meninggal dan orang yang ada di sekitar pemakaman tentang hal yang berkaitan dengan eksistensi manusia di muka bumi ini.
Talqin dalam pendidikan
            Dalam pendidikan talqin tertuang dalam khazanah pendidikan, salah satunya  talqin dalam pendidikan keimanan yaitu talqin aqidah. Jadi Kita harus memiliki akhlakul kharimah dan  perberbuat  yang baik.
Referensi : Dindin Jamaludin, Paradigma Pendidikan Anak Dalam Islam,                                            Bandung : CV Pustaka Setia, 2013.
6.      Ridho allah adalah dambaan setiap muslim yang menyadari bahwa itulah harta termahal yang pantas diperebutkan oleh manusia.
a.       Apa manfaatnya jika kita berbakti kepada kedua orang tua (birrul walidain)? Jelaskan!
b.      Apa dampaknya jika kita tidak berbakti kepada kedua orang tua (uququl walidain)? Jelaskan !
c.       Coba tulis ayat al-qur’an dan hadist beserta terjemahannya mengenai birrul walidain dan uququl walidain!
Jawab :
a.       Manfaat jika kita berbakti dengan kedua orang tua (birrul walidain) yaitu sangat berpengaruh terhadap keberkahan hidup. Yaitu :
·         Untuk memperoleh keridhaan allah karena orang tua adalah wakil allah. Jika kita membuat hati orang tua kita lega dan ridha insyaallah akan membawa kebaikan dan manfaat bagi hidup kita baik di dunia maupun di akhirat.
·         Melapangkan rizki semua orang harus berikhtiar dalam mencari rizki dan tidak lepas dari tali silaturahim dan doa dari kedua orang tua.
·         Agar derajat kita diangkat allah swt karena jika kita berbakti kepada orang tua allah akan mengangkat dan meninggikan derajat kita.
·         Dipanjangkan umurnya mana kala kita mempunyai kebaikan walaupun sudah meninggal tapi kebaikan kita masih di kenang oleh orang. Dan berbakti kepada orang tua akan membuat umur kita dipanjangkan.
·         Kesulitan hidup akan teratasi dengan berbakti kepada orang tua allah swt akan memberi jalan keluar dari setiap kesulitan hidup yang kita hadapi.
·         Doa mustajabah karena berbakti kepada kedua orang tua merupakan sebab dikabulkannya doa dan permohonan kita, dan doa orang tua itu sangat manjur.
·         Mendapat pahala besar karena berbakti kepada orang tua adalah amal saleh yang utama dan yang lebih disenangi allah swt.
·         Disurga bersanding nabi karena allah swt akan memberi balasan berupa surga di akhirat kelak sebagai pahala yang dikerjakan di dunia yaitu bagi orang yang berbakti kepada kedua orang tua.
b.      Dampaknya jika kita tidak berbakti kepada kedua orang tua (uququl walidain) yaitu akan membawa kesengsaraan hidup baik di dunia maupun di akhirat.
-          Akan dilaknat oleh allah swt. Allah tidak menyukai perbuatan itu.
-          Rizkinya akan dipersempit. Karena doa kedua orang tua itu diperlukan dalam mencari rizki.

c.       Ayat al-qur’an dan hadist beserta terjemahannya mengenai birrul walidain dan uququl walidain antara lain :
 Hadis Abdullah ibnu Umar tentang ridho Allah terletak pada ridho orang tua.

عَنْ عَبْدُ الله بن عَمْرٍو رضي الله عنهما قال قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: رِضَى اللهُ فى رِضَى الوَالِدَيْنِ و سَخَطُ الله فى سَخَطُ الوَالِدَيْنِ ( اخرجه الترمذي وصححه ابن حبان والحاكم)

Artinya:
dari Abdullah bin ‘Amrin bin Ash r.a. ia berkata, Nabi SAW telah bersabda: “ Keridhoaan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua”. ( H.R.A t-Tirmidzi. Hadis ini dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim)
                                                                                                       
Hadis Abu Hurairah tentang siapakah yang berhak dipergauli dengan baik.
عَنْ اَبِي هُرَيرَةَ رضي الله عنه قال جَاءَ رَجُلٌ الى رسولِ الله صلى الله عليه وسلم فقال يَا رسولَ الله مَنْ اَحَقًّ النّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قال: اُمُّك قال: ثُمَّ مَنْ؟ قال: ثُمَّ اُمُّك قال: ثم من؟ قال :ثم امُّك قال: ثم من؟ قال : ثم اَبُوْكَ (اخرجه البخاري)
Artinya:
dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: “ Suatu saat ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, lalu bertanya: “ Wahai Rasulullah, siapakah yang berhak aku pergauli dengan baik?” Rasulullah menjawab : “ Ibumu!”, lalu siapa? Rasulullah menjawab: “ Ibumu!”, lalu siapa? Rasulullah menjawab: “Ibumu!”. Sekali lagi orang itu bertanya: kemudian siapa? Rasulullah menjawab:“Bapakmu!”(H.R.Bukhari).[1][1][2]
 Hadis Abdullah bin Mas’ud tentang amal yang paling disukai Allah SWT.
عَبْدُ الله بن مَسْعُودٍ قال سَاَ لْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم ايُّ الْعَمَلِ اَحَبُّ الى الله قال: الصَّلَاةُ على وَقْتِهَا قال: ثم اي قال:ثُمَّ بِرُّ الْوَالْدَيْنِ قال: ثم اي قال: الجِهَادُ فى سَبِيْلِ الله ( اخرجه البخاري و مسلم)
Artinya:
“ dari Abdullah bin Mas’ud r.a. ia berkata: “ Saya bertanya kepada Nabi saw: amal apakah yang paling disukai oleh Allah Ta’ala?” beliau menjawab: “ shalat pada waktunya. “ saya bertanya lagi: “ kemudian apa?” beliau menjawab: “ berbuat baik kepada kedua orang tua. “ saya bertanya lagi: “ kemudian apa?” beliau menjawab: “ berjihad(berjuang) di jalan Allah.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Hadis Al-Mughirah bin Su’bah tentang Allah mengharamkan durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya.
عن المغيرة بن شعبة قال النبي صلى الله عليه وسلم : ان الله حرم عليكم عقوق الامهات ووأد البنات ومنع وهات وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال واضاعة المال (اخرجه البخاري)
Artinya:
 dari Al-Mughirah bin Syu’ban r.a. ia berkata, Nabi Saw telah bersabda: “ Sungguh Allah ta’ala mengharamkan kalian durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya dan mengubur hidup-hidup anak perempuan. Allah juga membenci orang yang banyak bicara, banyak pertanyaan dan menyia-nyiakan harta.” (H.R.Bukhari).
Hadis Abdullah ibnu Umar tentang dosa-dosa besar.
عن عبد الله بن عمر ورضى الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ان من اكبر الكبا ئر ان يلعن الر جل والديه . قيل رسول الله.و كيف يلعن لر جل والديه ؟ قا ل: يسب الرجل ابا لرجل فيسب أبا لرجل فيسب أبا ه و يسب ( أخر جه امام بخاري)

Artinya:
“ dari Abdullah bin ‘amr bin al-ash ia berkata, Rasulullah Saw telah bersabda: “ diantara dosa-dosa besar yaitu seseorang memaki kedua orang tuanya. “ para sahabat bertanya: “ Wahai Rasulullah, apakah ada seseorang yang memaki kedua orang tuanya?” Beliau menjawab: “ Ya, apabila seseorang memaki ayah orang lain, kemudian orang itu membalas memaki ayahnya kemudian ia memaki ibu orang lain, dan orang itu memaki ibunya. (H.R. Bukhari).

Ketika Ortu Kita Sudah Tua
حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا فَلَمْ يَدْخُلْ الْجَنَّةَ
Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh]; Telah menceritakan kepada kami [Abu ‘Awanah] dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka!” lalu beliau ditanya; “Siapakah yang celaka, ya Rasulullah?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Barang Siapa yang mendapati kedua orang tuanya (dalam usia lanjut), atau salah satu dari keduanya, tetapi dia tidak berusaha masuk surga (dengan berusaha berbakti kepadanya dengan sebaik-baiknya).” (HR. Shahih Muslim: 4627)

Berbakti Kepada Orang Tua
سَأَلْتُ النبي صلى الله عليه وسلم: أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ؟ قَالَ : الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ ؟ قَالَ : ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ ، قُلْتُ : ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ ثُمَّ الْجِهَادِ فِي سَبِيْلِ اللهِ قَالَ : فَحَدَّثْنِي بِهِنَّ وَلَوِ اسْتّزَدْتُهُ لَزَادَنِى  

'Saya bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi xoasallam, "Apakah perbuatan yang paling dicintai Allah Azza wa Jalla?." Nabi menjawab, "Shalat pada waktunya". Kemudian saya bertanya lagi, "Lalu apa?." Rasulullah menjawab, 'Kemudian berbuat baik kepada kedua orang tua'. Lalu saya kembali bertanya, "Lalu apa?" Rasulullah menjawab, "Kemudian jihad dijalan Allah'." Abdullah berkata, 'Rasulullah menerangkan perkara tersebut kepadaku. Sekiranya aku meminta tambahan kepadanya, maka niscaya beliau akan menambahnya untukku.'"

Shahih, disebutkan di dalam kitab Al Inua (1197), (Bukhari, 9. Kitab Mawaqitush-Shalat, 5- Bab Fadhlus-Shalati li Waqtiha. Muslim, 1-Kitab Al Iman, hadits 137,138,139 dan 140)
Dari Abdullah bin Umar, dia berkata,
 رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ 
"Ridha Tuhan terletak pada ridha kedua orang tua dan kemurkaan Tuhan terletak pada kemurkaan kedua orang tua".
Hasan mauquf dan shahih marfu' didalam kitab Ash-Shahihah (515).




SELESAI

1 komentar: